Skip to main content

Posts

Showing posts from 2013

Hari Ke-dua JogJalan: Less and Even Lesser ZONNKKSS :D :D

Okeee jadi hari ini merupakan hari ke-dua untuk kegiatan operasional Jogjalan buat ngeserve customer "pertama" kita(kenapa gue bilang pertama, udah dijelaskan di post sebelum ini) dan yeah... Kekhawatiran gue semalam ga terbukti! Gue udah takut dioyak-oyak sama si ibu soal kemarin gue cabut ke rumah Seno dan balik telat, gara-gara salah perkiraan jam kelar Ramayana ballet! Ngeok ngok. Nah tadi itu, untung supir gue yang proaktif Pak Bagus nyari info soal trip hari ini. Rencananya, hari ini tuh kita ke Anshro Silver terus ngetag tempat di Lagien Garden di Malioboro buat nonton kirab pawiwahan ageng, tapi ternyata..... zreeeett.... Si bapak yang koneksinya luas ini nelpon temennya yang prajurit keraton dan dapat info bahwa kirab itu besok pagi! Bukan tanggal 22 dan bukan siang seperti dua tahun lalu pas nikahannya Jeng Reni! Waaaaa...!! Mana sebelum berangkat ke hotel tuh, kami kudu nyari Diet Ckeo dan itu plis dong ga ada di minimarket manapun. Udah sampe empat minimarket nih

Project Kelas Kewirus

Oke jadi begini... Gue ambil kelas kewirus di jurusan gue. Buat anak jurusan manajemen, mata kuliah kewirausahaan yang kami singkat jadi kewirus itu ngeharusin kita bikin bisnis beneran. Peraturannya sih bervariasi, tergantung dosen yang mengampu. Dosen yang gue ambil ini, sama dia ga boleh bisinisnya di bidang kuliner atau makanan... Alasannya obvious sih, ntar jadi ga pada kreatif karena bikin bisnis kaya gitu terlalu mudah prosesnya(menurut doi). Ya lo jadi reseller keripik juga udah termasuk di bidang bisnis kuliner kan? Gue sama anak-anak kemudian brainstorming, dan kepilihlah ide gue yang terus dimodif juga bareng anak-anak... Jadi kami bikin tour and travel service dengan konsep dan destinasi yang gak biasa. Mirip-mirip street tour yang di Jakarta gitu, target marketnya backpacker. Tim gue juga, target market kami backapacker dan mahasiswa asing yang lagi di Yogyakarta. Dan memang di fakultas gue itu tiap semesternya aja banyak banget mahasiswa asing yang ke Jogja tujuannya exc

Makanan

Dalam setiap hidangan yang kita makan, ada begitu banyak pengorbanan. Banyak agama dan kebudayaan memiliki tata caranya sendiri untuk memulai dan mengakhiri proses makan, menghidangkan makanan, mempersiapkan makanan, hingga menutup acara makan itu sendiri. Doa-doa dipanjatkan, kalimat syukur diutarakan, untuk suatu kegiatan sederhana yang bertujuan agar kita tetap mampu hidup dan menghidupi. Kegiatan yang di zaman serba cepat ini terasa begitu nonsens, untuk apa berlama-lama memulai dan mengakhiri sementara proses utamanya sendiri saja bisa jadi lebih cepat daripada mengawali dan mengakhiri? Orang-orang makan sambil berjalan, rumah-rumah makan memasak hidangannya dengan amat cepat dan dengan porsi besar, hidangan yang dibuat untuk sekadar memuaskan rasa lapar dan ego manusia akan rasa. Rasulullah SAW dalam hadistnya pernah berkata, “Makanlah sekadar untuk menegakkan punggung”, “Makanlah dengan tangan, dengan tiga jarimu”, dan yang paling terkenal “Mulailah sebelum lapar dan berhen

insan yang berkesadaran

rasulullah s.a.w. menyendiri di gua hira: kontemplasi. yunus di dalam perut paus: menyendiri. siddharta menjadi buddha di bawah pohon bodhi: meditasi. terdapat begitu banyak manuskrip sejarah yang menceritakan manusia dalam perjalanan menuju berkesadarannya. begitu luar biasa cara kerja akal untuk mempertahankan kesadaran diri si empunya, tetapi manusia dengan sengaja menempatkannya di medan perang: untuk bertarung dengan imaji-imaji artifisial dari segenggam candu. sejarah tak pernah kekurangan romantisme kemenangan manusia atas nafsunya. para petarung-pendekar, belajar di gunung semata untuk menjadi eling. karena eling(lan waspodo) adalah mata air dari curahan kebijaksanaan sejati. layla dengan majnun, romeo dan juliet, bob marley serta ganja, pun ayahku dengan tembakaunya, atau mungkin para kartu remi dan soda bianglala. aku dan jamur sialan itu. setiap manusia memiliki candunya sendiri; baik yang mengepul, atau yang mengendap, yang cantik atau yang tampan, yang kaya dan hartawan