Skip to main content

Posts

Showing posts from 2009
cheers for her, cz she's now seventeen. she was a bravery yesterday, and now she begins to dare the universe. she loved and now she learns to love, cheers for her, she's still alive happily, happily and blessed. cheers for her Lover, for giving her an unstoppable love 24/7, a carefree life to live, blessed air to breath, cheers for her Lover. well, dengan ditemani louis armstrong--my favourite trumpeter and singer, if pop has popstars, now we'd jazzstars, and that is him, thank you-- dan duke ellington gue akan dan masih menulis apa yang ingin gue tulis. ya, 17 tahun kalo kata orang indonesia masa transisi dari abg ke remaja, masa" tak terlupakan, sweet seventeen gitu" lah. gue juga bingung, kenapa kita namainnya ga sweet sixteen aja ya? biasanya kan kita ngikutin amerika(di amrik kan adanya sweet sixteen) hahahhaha, peace. enough for the intermezzo. louis armstrong and duke ellington: drop me off in harlem yeah sudah dua hari gue menjadi seorang anak perempuan be
The Day of The Green Troops “ A dream you dream alone is only a dream. A dream you dream together is reality. “ John Lennon I was so taken aback the time when my geography teacher Mr.Sugeng told us that we had entered the 50 out of the 200 proposals sent to the British Council for the student climate challenge. What a surprise! We didn’t even know that we joined this challenge, but then he came up and told us that we had entered the 50 out of the 200! So then, Mr. Sugeng asked the 10th and 11th grader students to be a part of the team for this student climate challenge project, then we will do some projects in order to win this competition. Finally, we got 8 students to be a part of team. Our first plan was to researched the effectiveness of lidah mertua plant(Sansevieria trifasciata) in reducing pollution. We formerly planned to plant a few of the lidah mertua plant on a piece of land of the factories or industrial areas—about 1x3 meters—next to our school, to see its effect in reduc
aku berkata padanya, "kejarlah mimpimu sampai ke ujung dunia, jangan pedulikan aku. karena aku pun akan mengejar mimpiku sendiri," aku tak tahu hal apa lagi yang akan aneh setelah perpisahan, putus yang direncanakan. aku hanya ingin berpikir logis, realistis, penuh pengharapan dan keyakinan bahwa kami akan meraih cita-cita kami masing-masing, dan kami tak ingin disaat cita-cita itu telah tercapai, kami belum mendapat apa-apa. belum merasakan apa-apa. dia bercerita kepadaku, tentang detik yang mati, "selama ini detik berjalan,maju ke depan. tanpa kembali ke belakang, hal-hal yang ditinggal hanya bisa dilihat kembali, tidak bisa diulang lagi," aku hanya bisa menatap senja hari dan berkonspirasi dengan rumput yang bergoyang, bertanya siapakah yang tengah duduk di buaian bulan sesungguhnya. ah, aku teringat saat-saat kami meracau tentang dunia, dengan sombong membuat filsafat sendiri tentang semesta, kami menertawakan kebodohan kami, dengan bangga mengakui bahwa kami ma
Lo tau ga? Ada sesuatu yang mengganggu gue. Mmm ga bisa dibilang mengganggu juga sih, ya lucu aja sama cara anak-anakmojokin gue dan ngomentarin lo, i felt so awkward yeah, but I know they were only joking and making fun of me, they've never caught me with any guy before, I don't care yeah dengan komentar miring itu, tapi karena itu, Ada dua hal yang gue sadari: 1. Komentar yg persis sama gue lontarkan dulu tentang lo, saat gue ga tau lo. Intinya sih mereka bilang yeah lo kinda sok, "too cool for school", "dingin", yeah dan sebagainya. Anak cowo malah... Wahahaha gitu lah. Lalu hal yang kedua: Sekarang pandangan jadul gue udah sangat berubah, gue sangat bersyukur bisa kenal orang seperti lo, dengan segala dinginnya, atau(whatever) "too cool for school"-nya, apalah. I know that you're distinctly different. Dengan segala "dingin" lo, apapun itu, lo bukan cowo yang dengan mudah bilang sayang sama cewe lalu ninggalin, sok care padahal seb