Lo tau ga? Ada sesuatu yang mengganggu gue.
Mmm ga bisa dibilang mengganggu juga sih, ya lucu aja sama cara anak-anakmojokin gue dan ngomentarin lo, i felt so awkward yeah, but I know they were only joking and making fun of me, they've never caught me with any guy before, I don't care yeah dengan komentar miring itu, tapi karena itu,
Ada dua hal yang gue sadari:
1. Komentar yg persis sama gue lontarkan dulu tentang lo, saat gue ga tau lo. Intinya sih mereka bilang yeah lo kinda sok, "too cool for school", "dingin", yeah dan sebagainya. Anak cowo malah... Wahahaha gitu lah.
Lalu hal yang kedua:
Sekarang pandangan jadul gue udah sangat berubah, gue sangat bersyukur bisa kenal orang seperti lo, dengan segala dinginnya, atau(whatever) "too cool for school"-nya, apalah.
I know that you're distinctly different. Dengan segala "dingin" lo, apapun itu,
lo bukan cowo yang dengan mudah bilang sayang sama cewe lalu ninggalin, sok care padahal sebodo, seakan pangeran padahal brengsek.
Dengan segala keapaadaan lo, gue melihat lo sebagai: orang yang ga mau ngumbar sayang karena takut perasaan itu jadi ga berarti, ga mau "iya-iya" aja karena nantinya lo akan ngedumel dan bohongin gue sama diri lo sendiri, ga mau berjanji karena takut mengingkari, dan segala hal tentang lo(dan gue bersyukur mungkin hanya gue selain keluarga dan sahabat lo yang bisa lihat) yg membuat gue sadar bahwa,
lo sayang sama gue seutuhnya.
Gue ga ragu.
Dan kalaupun gue salah, gue ga nyesel. Karena gue bisa lihat sisi lain dari seorang Marchio, yang hanya punya dua cita-cita sederhana untuk dilakukan kepada pacarnya:
Beliin es krim dan acak-acak rambutnya.
Sungguh, gue ga pernah dengar yang seperti itu.
Dalam kesederhanaan lo, apa adanya, dan kekurangan lo.
Gue sayang banget sama lo.
Laki-laki yang kata orang dingin dan ga punya rasa sayang. Sungguh gue sangat beruntung bisa merasakan itu seutuhnya dari laki-laki seperti itu.
Jadilah diri lo sendiri. Gue ga peduli. Ga perlu jadi apa kata orang, itu yang gue suka.
Karena apa yang gue lihat dari lo, cuma seorang anak laki-laki yang ga pengen sia-siain hidup dengan ikut apa kata orang.
Maaf kalo kepanjangan dan jadinya kaya catatan harian. Gue lega sekarang. Selamat tidur.
Gue sayang sama lo.
Apa adanya lo sekarang.
10-03-2009: 00.05 A.M
Mmm ga bisa dibilang mengganggu juga sih, ya lucu aja sama cara anak-anakmojokin gue dan ngomentarin lo, i felt so awkward yeah, but I know they were only joking and making fun of me, they've never caught me with any guy before, I don't care yeah dengan komentar miring itu, tapi karena itu,
Ada dua hal yang gue sadari:
1. Komentar yg persis sama gue lontarkan dulu tentang lo, saat gue ga tau lo. Intinya sih mereka bilang yeah lo kinda sok, "too cool for school", "dingin", yeah dan sebagainya. Anak cowo malah... Wahahaha gitu lah.
Lalu hal yang kedua:
Sekarang pandangan jadul gue udah sangat berubah, gue sangat bersyukur bisa kenal orang seperti lo, dengan segala dinginnya, atau(whatever) "too cool for school"-nya, apalah.
I know that you're distinctly different. Dengan segala "dingin" lo, apapun itu,
lo bukan cowo yang dengan mudah bilang sayang sama cewe lalu ninggalin, sok care padahal sebodo, seakan pangeran padahal brengsek.
Dengan segala keapaadaan lo, gue melihat lo sebagai: orang yang ga mau ngumbar sayang karena takut perasaan itu jadi ga berarti, ga mau "iya-iya" aja karena nantinya lo akan ngedumel dan bohongin gue sama diri lo sendiri, ga mau berjanji karena takut mengingkari, dan segala hal tentang lo(dan gue bersyukur mungkin hanya gue selain keluarga dan sahabat lo yang bisa lihat) yg membuat gue sadar bahwa,
lo sayang sama gue seutuhnya.
Gue ga ragu.
Dan kalaupun gue salah, gue ga nyesel. Karena gue bisa lihat sisi lain dari seorang Marchio, yang hanya punya dua cita-cita sederhana untuk dilakukan kepada pacarnya:
Beliin es krim dan acak-acak rambutnya.
Sungguh, gue ga pernah dengar yang seperti itu.
Dalam kesederhanaan lo, apa adanya, dan kekurangan lo.
Gue sayang banget sama lo.
Laki-laki yang kata orang dingin dan ga punya rasa sayang. Sungguh gue sangat beruntung bisa merasakan itu seutuhnya dari laki-laki seperti itu.
Jadilah diri lo sendiri. Gue ga peduli. Ga perlu jadi apa kata orang, itu yang gue suka.
Karena apa yang gue lihat dari lo, cuma seorang anak laki-laki yang ga pengen sia-siain hidup dengan ikut apa kata orang.
Maaf kalo kepanjangan dan jadinya kaya catatan harian. Gue lega sekarang. Selamat tidur.
Gue sayang sama lo.
Apa adanya lo sekarang.
10-03-2009: 00.05 A.M
Comments