JENDELA I aku mencintaimu bagai daun yang berbisik seolah dukanya tak sampai kepada hujan aku mencintaimu bagai angin yang mendesau seolah keluhnya tak sampai kepada awan bagai berwudhu dalam subuhku, engkau menampar dari lenaku. namun aku tak mau berhenti, aku tak mau zikir embun di awal pagi JENDELA II hanya aku dan Tuhan yang tahu, tapi tak apa. karena duka daun pun tak pernah sampai kepada hujan keluh angin pun tak pernah sampai kepada awan namun mereka bercinta bersama, menyebut nama Tuhan bagai sang sufi aku ingin berzikir bersamamu, maukah kau jadi imam dalam salatku? JENDELA III oh Tuhan, wahai rasa rindu yang tak tertahan mengapa kau desaukan angin? sehingga menggoyang daun-daun yang bergemerisik menggodaku, "aku tahu kau merindukan dirinya," bolehkah aku mencintai makhluk-Mu, Tuhan? (14022010, sekre sef)
serpihan cerita, sekantung harapan (Saat ini sedang ingin bercerita tentang perjalanan meraih beasiswa Fulbright)